*Oleh: Faiz Romzi Ahmad
Aura kebangkitan ruang publik datang dari jalan kecil menuju Fakultas Hukum dan Sosial dan Fakultas Ekonomi UNMA Banten. Biasanya jalan kecil itu hanya menjadi lalu-lalang mahasiswa/i atau duduk-duduk santai menunggu kepastian dosen masuk kelas atau tidaknya.
Jalan kecil tersebut disebut lorong karena dihimpit oleh bangunan kelas dan ruang fakultas di kanan-kirinya.
103 tahun ruang publik di Pandeglang mulai memiliki ghairah. Dalam riwayat para kyai lokal berkumpul menghidupkan forum diskursus dan ruang dialektik.
Singkat cerita, hasil dari forum diskursus tersebut para Kyai sepakat menghasilkan satu gagasan besar. Gagasan tersebut kini menjelma menjadi ribuan madrasah ‘Mathla’ul Anwar’ yang terdiri dari seluruh tingkatan dan perguruan tinggi, termasuk jalan kecil atau lorong tempat mahasiswa/i tadi berlalu-lalang.
Lorong Diskusi serial Ke-3 dengan tema mengulas bacalon bupati Pandeglang | dokpri
Sudah kali ke 3 lorong diskusi melakukan serial diskusinya secara berkala. Munculnya lorong diskusi adalah sebagai estafeta perjuangan menghidupkan public sphare yang telah lama dihegemoni keheningan.
Dengan menghadirkan tema diskusi yang aktual dan pemantik diskusi yang seksi serta bahasan-bahasan yang diulas dengan santai, lorong diskusi tampil sebagai medium interaksi sambil nguyup kopi.
Vaksinisasi edukasi pada publik dilakukan oleh lorong diskusi di tengah public sphare Pandeglang yang dihegemoni kesunyian.
*Penulis adalah Kru Lorong Diskusi
58 total views, 2 views today