Wakil Ketua MPR RI Yandri Susanto akan mengusulkan dan mengawal pendiri Mathla’ul Anwar KH Mas Abdurrahman, menjadi pahlawan nasional. Hal itu ia sampaikan saat bersilaturahmi dengan Pengurus Wilayah Mathla’ul Anwar Jawa Tengah, di Semarang.
Menurut Yandri, KH Mas Abdurrahman layak mendapat gelar pahlawan nasional, seperti halnya KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah dan KH Hasyim Asyari pendiri Nahdlatul Ulama. Ia mengungkapkan, KH Mas Abdurrahman yang pernah belajar di Mekah adalah tokoh satu zaman dengan KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asyari.
Bagi Mathla’ul Anwar, ujarnya, KH Mas Abdurrahman merupakan ruh organisasi. Maka kata dia, sudah selayaknya negara memberi penghargaan kepada pendiri Mathla’ul Anwar tersebut.
“Mathla’ul Anwar sudah meneteskan darah, nyawa, dan harta benda untuk memerdekakan bangsa Indonesia. Selai itu, organisasi ini juga ikut mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata dia.
Untuk itu, sebagai upaya yang dilakukan, menurut Yandri, pada pertengahan Desember ini, ia akan mengundang tokoh Mathla’ul Anwar Se-Indonesia ke Senayan Jakarta untuk membicarakan lebih lanjut.
Sementara itu, Ketua PW Mathla’ul Anwar Jawa Tengah HM Sumanto, menyambut positif langkah yang dilakukan Wakil Ketua MPR RI tersebut. Menurut dia, kontribusi Mathla’ul Anwar kepada umat, bangsa, dan negara dinilai besar.
Tetapi hingga kini belum ada tokoh dari organisasi ini yang dianugerahi gelar pahlawan nasional.
“KH Mas Abdurrahman yang merupakan salah satu pendiri Mathla’ul Anwar pantas untuk diusulkan dan ditetapkan sebagai pahlawan nasional,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut Sumanto menyampaikan kondisi perkembangan Mathla’ul Anwar di Jawa Tengah. Menurutnya, sampai saat ini pengurus wilayah belum memiliki kantor sekretariat wilayah di Kota Semarang.
“Saat ini papan nama kita titipkan di sekolah salah satu Wakil Ketua PWMA H Wakhid Hasyim almarhum,” katanya.
Menurut dia, sebenarnya MA Jateng sudah memiliki tanah wakaf seluas 1.850 meter persegi yang berlokasi di Kecamatan Gunungpati. Namun sampai sekarang belum bisa mengelola. Posisi tanah juga berada di daerah tanah labil yang rawab longsor.
Begitu pula di Kabupaten Banjarnegara, kata dia, MA mengelola lembaga pendidikan, mulai dari tinggkat RA, MI, dan MTs. Hanya saja, kondisi sekarang ada tiga lokal gedung yang mangkrak karena sudah tua, yang saatnya direnovasi.
Dalam bidang ekonomi dan muamalah, menurur Sumanto, pengurus dan anggota Mathla’ul Anwar Jateng sudah ikut pelatihan sebagai pendamping produk halal (PPH).
Begitu pula di Kabupaten Banjarnegara, kata dia, MA mengelola lembaga pendidikan, mulai dari tingkat RA, MI, dan MTs. Hanya saja, kondisi sekarang ada tiga lokal gedung yang mangkrak karena sudah tua, yang saatnya direnovasi.
Dalam bidang ekonomi dan muamalah, menurur Sumanto, pengurus dan anggota Mathl’ul Anwar Jateng sudah ikut pelatihan sebagai pendamping produk halal (PPH). Hanya saja belum memiliki kantor.
“Kita berharap dukungan untuk bisa difasilitasi adanya kantor sekretariat pemgurus wilayah, sekaligus untuk digunakan sebagai kantor LP3H, LBH maupun KBIH Mathla’ul Anwar,” katanya.***
66 total views, 2 views today