Makasar
Pengurus Wilayah (PW) Mathla’ul Anwar Sulawesi Selatan (Sulsel) periode 2022-2027 resmi terbentuk. Hasanah Lawang sebagai ketua harian, Wakil ketua I, Oman Sudirman, wakil ketua II, Munawar Abdul Jabbar. Sekretaris, Ahmad Syihabi dan bendahara Rusly Djunaid.
Struktur kepengurusan terdiri dari sembilan bidang dan satu koordinator daerah. Pelantikan PW Mathla’ul Anwar Sulsel periode 2022-2027 akan digelar di Hotel Dalton, Makasar, Sulawesi Selatan pada Ahad (8/1/2023).
Pelantikan ini akan dirangkaikan dengan rapat kerja pengurus. Pembentukan kepengurusan PW Mathla’ul Anwar Sulsel berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Besar Mathla’ul Anwar Nomor A.185/SK/PBMA/III/2022 tentang Penetapan Pengurus Wilayah Mathla’ul Anwar Sulsel periode 2022-2027.
Ketua Pengurus Harian PW Mathla’ul Anwar Sulsel, Hasanah Lawang, Mathla’ul Anwar ingin berperan dalam mencerdaskan bangsa. Makanya, visi misi itu diwujudkan dalam tiga kerja yakni, pendidikan, dakwah dan sosial.
Kehadiran Mathla’ul Anwar bukan untuk bersaing dengan Ormas yang lain. Melainkan, saling bekerja sama dalam mencerdaskan bangsa.
“Tentu kehadiran Mathla’ul Anwar tentu bukan menjadi pesaing dengan Ormas lain. Tapi lebih mencari sisi-sisi yang bisa dimanfaatkan untuk turut terlihat mencerdaskan bangsa dengan tiga kerja utama, pendidikan, dakwah dan sosial,” tuturnya.
Sekretaris PW Mathla’ul Anwar Sulsel, Ahmad Syihabi mengatakan, kepengurusan kali ini akan fokus pada penguatan lembaga dulu. Sekarang sudah terbentuk delapan pengurus di kabupaten/kota di Sulsel. Yakni di Makasar, Maros, Sidrap, Pinrang, Enrekang, Luwu Timur, Bone dan Sinjai.
Harapannya, bisa secepatnya terbentuk di 24 kabupaten/kota di Sulsel.
“Pertama penguatan lembaga dulu. Di kepengurusan wilayah kita perkuat lalu dikembangkan di daerah dengan pelaksana tugas (Plt) di 24 kabupaten, sekarang sudah ada delapan kabupaten/kota,” katanya.
Kemudian penguatan kelembagaan badan otonom. Di PW Mathla’ul Anwar Sulsel dibentuk Muslimat untuk perempuan. Pengurus Muslimat Mathla’ul Anwar (Musma) Sulsel sudah ada juga pltnya, semoga segera dilengkapi untuk dilantik. Selanjutnya di tingkatan mahasiswa, pelajar dan pemuda bakal dibentuk.
“Dengan kelembagaan kuat dan publikasi kuat maka program akan terlaksana,” ucapnya.
Selanjutnya, akan mengacu pada program utama terkait pendidikan, dakwah dan sosial. Pendidikan dijabarkan dengan menargetkan lima tahun mendatang sudah ada pesantren, SD, SMP dan SMA serta perguruan tinggi Mathla’ul Anwar Sulsel.
Sosial dengan peduli dengan kondisi masyarakat. Baik dalam kondisi miskin, tertimpa bencana dan musibah. Nanti ada lembaga terkait kepedulian bencana. Dakwah dengan Islam rahmatan lil’alamin. Dakwah dengan tetap sesuai empat pilar bangsa, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945.
“Pengembangan pendidikan, dakwah dan sosial supaya bisa bersinergi dengan semua pihak untuk membangun negeri ini. Membantu pemerintah di tiga bidang ini,” jelas Syihabi.
Profil Singkat Mathla’ul Anwar
Wakil Ketua I, Oman Sudirman menerangkan Mathla’ul Anwar merupakan organisasi lama terbentuk. Ormas Islam ini didirikan sebelum kemerdekaan, tepatnya tahun 1916. Basisnya di Menes, Pandeglang, Banten.
Kemudian berkembang ke Jawa Barat, Sumatera dan Aceh. Namun, paling berkembang di Banten, Jawa Barat dan Lampung. Salah satu pendiriannya, KH Mas Abdurrahman yang pernah belajar di Mekah.
KH Mas Abdurrahman adalah teman sezaman dengan KH Asnawi al-Bantani (Pendiri Masyariqul Anwar/Pejuang Kemerdekaan asal Banten), KH Hasjim Asy’ari (Pendiri Nahdlatul ‘Ulama), dan KH Ahmad Dahlan (Pendiri Muhammadiyah).
Pergerakan Mathla’ul Anwar fokus di pendidikan, dakwah dan sosial. Era 1990-an melengkapi struktur ke wilayah nusantara. Termasuk Sulsel. Sempat beberapa kali membentuk struktur, tapi tidak jalan. Dan akhirnya bisa terealisasi pada tahun ini lewa Muktamar XX Mathla’ul Anwar di Bogor, Jawa Barat.***