Ketua Umum Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) KH Embay Mulya Syarief mengecam tindakan arogan oknum peneliti BRIN disertai ancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah terkait perbedaan penetapan awal Syawwal 1444 H.
“Kami sangat menyayangkan adanya pandangan ekstrim dari oknum peneliti BRIN yang secara jelas mengancam melalui media sosial,” kata Kyai Embay, Rabu (26/4/23).
Menurut Kyai Embay, ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah dan Mathla’ul Anwar merupakan mitra pemerintah.
“NU, Muhammadiyah, Mathla’ul Anwar memiliki kontribusi besar untuk bangsa ini, amal usahanya di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, sangatlah banyak,” ucapnya.
Tidak pantas jika oknum peneliti BRIN memberikan ancaman pembunuhan terhadap warga Muhammadiyah.
“Ya, jika ada perbedaan pandangan, sampaikan dengan obyektif dan rasional, utamakan keluhuran adab Islam,” sampainya.
Sebelumnya, viral komentar Andi yang bernada ancaman pembunuhan terkait perbedaan metode penetapan hari lebaran 2023 atau 1 Syawal 1444 Hijriah.
Komentar itu dilontarkannya dalam unggahan Peneliti BRIN lain, Thomas Djamaluddin.
Komentar tersebut menuai kecaman dari warga Muhammadiyah. Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ma’mun Murod.
Lewat akun Twitter, @mamunmurod_, Ma’mun mempertanyakan bagaimana bisa ancaman tersebut datang dari lembaga riset yang isinya mereka yang seharusnya intelektual.