Staf Ahli Menteri Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antar Lembaga Menteri Perdagangan RI Puntodewi melakukan pertemuan dengan Pengurus Besar Mathla’ul Anwar di Gedung Kementerian Perdagangan RI, Jakarta. Senin (23/5/23).
Hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua Umum PBMA Babay Sujawandi, Ketua II PBMA Mohammad Zen, dan Ketua VI PBMA Abdul Halim.
Pertemuan ini membahas perihal tindak lanjut MoU Kemendag – PBMA yang dilakukan 2022 silam di Mathla’ul Anwar Boarding School (MABS), Pandeglang.
Tindak Lanjut MoU Kemendag – PBMA
Pesan Mendag Zulhas saat sambutan kegiatan MoU di MABS menyatakan bahwa Kementerian Perdagangan RI mendukung upaya penuh pemberdayaan dan pengembangan ekonomi umat melalui pendidikan berwirausaha. Agar roda perekonomian Indonesia dijalankan tidak hanya oleh perusahaan besar, tetapi juga oleh pergerakan usaha kecil dan menengah (UKM).
Ketua Umum PBMA KH Embay Mulya Syarief mengatakan bahwa Mathla’ul Anwar berkomitmen dalam penguatan ekonomi umat yang datang dari arus bawah, seperti UMKM.
Mathla’ul Anwar juga sudah mendirikan Mathla’ul Anwar (MA) Mart di Perguruan Mathla’ul Anwar Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Ke depan dengan kerjasama Kemendag – PBMA, MA Mart didorong akan berdiri di setiap satuan pendidikan Mathla’ul Anwar di seluruh Indonesia.
Realisasi MoU
Staf Ahli Menteri Perdagangan Puntodewi mengatakan bahwa ia akan merampungkan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Kemendag – PBMA. Dan dalam waktu dekat ini UMK di bawah binaan Mathla’ul Anwar juga diprioritaskan mendapat bantuan program bedah warung.
“Prioritas terdekat kita adalah program bedah warung untuk warga Mathla’ul Anwar. Nantinya, masing-masing warung akan menerima bantuan untuk memperbaiki bangunan dan melengkapi peralatan warung, seperti rak untuk menata barang dagangan,” katanya,
Dewi berharap berharap pelaku UMKM dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensinya seiring dengan banyaknya program pemerintah yang dialokasikan khusus untuk memberdayakan UMKM.
“Selain itu, kami memfasilitasi UMKM dari kalangan MA agar punya akses barang yang bagus, sehingga bisa bersaing dengan toko ritel modern,” katanya.
Wakil Ketua Umum PBMA M Babay Sujawandi mengatakan bahwa warga Mathla’ul Anwar berasal dari berbagai kalangan, termasuk para UMK.
“Warga kita banyak di kampung – kampung, mereka punya warung – warung kecil, juga para pengrajin tradisional, seperti anyaman, gula aren, dll. Belum lagi yang punya kantin di sekolah – sekolah Mathla’ul Anwar,” katanya.
Tentu, kerjasama Mathla’ul Anwar dengan Kementerian Perdagangan akan sangat membantu dalam melakukan pemberdayaan para pedagang kecil yang ada di kampung.***