Pengurus Besar Mathla’ul Anwar terus berupaya melakukan pemberdayaan ekonomi umat.
Dalam kesempatan kali ini MA mendukung arahan Presiden RI Joko Widodo terkait peningkatan produksi sorgum di Indonesia.
Bersama Utusan Khusus Presiden (UKP) RI Bidang kerjasama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan, PT. MII Wanasalam, Lebak Banten dan Yayasan Kehati, MA melakukan pengembangan varietas sorgum unggul.
Kerja sama ini akan melakukan pengembangan bibit sorgum unggul terbarukan sebagai bahan pangan alternatif yang mendekati produk tepung terigu.
Kemudian varietas sorgum unggul ini juga akan dikembangkan dari persilangan dan genome editing menggunakan pendekatan bioinformatika untuk mendapatkan varietas unggul dengan karakteristik.
Melihat hal tersebut dan tagline sorgum yaitu 3F ( Food, Feed and Fuel ), biji sorgum dapat digunakan untuk pangan dan bagian batang dapat digunakan sebagai pakan ternak serta biofuel.
Tak hanya itu, berdasarkan roadmap sorgum 2022-2024, target produksi pada tahun 2023 juga sebesar 444.084 ton, sehingga diperlukan benih sorgum unggulan dalam jumlah besar.
“Ini peluang untuk Mathla’ul Anwar dan bagian dari komitmen untuk melakukan pemberdayaan ekonomi umat,” kata Adi Abdillah Marta, pengurus PBMA yang menjadi penanggungjawab kerjasama ini.
“Pada 2023 ini akan kita lakukan di Malingping. Di sana merupakan basis Mathla’ul Anwar juga,” sambungnya.
Direktur PT MII Nana Suryana mengatakan bahwa Banten butuh keterlibatan Mathla’ul Anwar untuk mengentaskan kemiskinan dan penurunan angka stunting.
“Kita butuh dukungan Mathla’ul Anwar dalam mewujudkan visi besar pengentasan kemiskinan dan penanggulangan kemiskinan khususnya di Banten,” sampainya.
Untuk diketahui, sorgum lebih menguntungkan. Salah satunya karena sorgum tidak membutuhkan air yang banyak, biaya operasional lebih rendah.*