Jakarta,– Menteri Koordinator Bidang Pangan, Dr. H. Zulkifli Hasan dijadwalkan membuka secara resmi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Pengurus Besar Mathla’ul Anwar yang akan diselenggarakan di Lampung pada 20-22 Desember 2024. Acara ini akan dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai wilayah di Indonesia, termasuk para tokoh pendidikan, ulama, dan pengurus organisasi Mathla’ul Anwar. Rakernas kali […]

Pandeglang, Universitas Mathla’ul Anwar Banten menggelar acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Rektor pada Senin, 9 Desember 2024 di GSG KH Irsyad Djuwaeli UNMA Banten. Acara ini menandai berakhirnya masa kepemimpinan Prof. Dr. H.E. Syibli Syarjaya, LML., M.M, sebagai Rektor UNMA Banten Periode 2020-2024. Acara Sertijab yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh Ketua Majelis Amanah PBMA

Sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap korban bencana banjir di wilayah Kp. Terusan, Ds. Sidamukti dan Kp. Perdana, Ds. Perdana Kecamatan Sukaresmi.Judul Atraktif Anda MA Care bersama Muslimat MA Pandeglang, UNMA Banten, dan Amanah Takaful Banten telah menyalurkan bantuan kemanusiaan pada Senin, 9 Desember 2024. Bantuan tersebut terdiri dari 250 paket kebutuhan pokok dan 50

Pada permulaan tadi di atas, diterangkan bahwa ada golongan yang mengira, bahwa kata-kata rangkaian “Ahli Sunnah wal Jama’ah”, diistilahkan orang sejak akhir windu ke-5 Hijriah. Ini artinya, dalam arti kenegaraan, maka kata-kata “Ahli Sunnah wal Jama’ah” itu menjadi masyhur pada akhir windu ke-5. Sebagai dimaklumi, terjadilah suatu tragedi (kesedihan), yang menyolok bagi kehidupan sejarah Islam

Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) telah memutuskan akan menyelenggarakan Rakernas II pada tanggal 20 s.d 22 Desember 2024 di kota Bandar Lampung Provinsi Lampung. Lima Ratus orang peserta akan hadir terdiri dari Pengurus Besar, Pengurus Wilayah, Pengurus Daerah, Pendidikan Tinggi Mathla’ul Anwar serta Perguruan Mathla’ul Anwar seluruh Indonesia. Diwaktu yang sama Pimpinan Pusat Muslimat Mathla’ul

H.S. Miharja, Ph.D PendahuluanArtikel ini membahas peran lembaga keilmuan keislaman dalam tiga organisasi besar Islam di Indonesia yakni Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Mathla’ul Anwar. Responden menghadirkan generasi X dan Z, menunjukDhona El Furqon Fauzi dari generasi Z dan Prof. Syibli Syarjaya dari generasi X. Dengan pendekatan komparatif, artikel ini menggali metodologi, prinsip dasar, dan

Mathla’ul Anwar (MA), Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah adalah tiga organisasi Islam besar di Indonesia yang berkontribusi besar dalam membangun peradaban umat Islam. Ketiganya memiliki orientasi keagamaan yang berakar pada konsep Ahli Sunah Waljamaah, meskipun terdapat perbedaan dalam cara pandang dan implementasinya. Mathla’ul Anwar, sejak kepemimpinan KH. Uwes Abu Bakar, menegaskan komitmennya yang berbasis moderasi

(tulisan ini adalah bagian dari buku Islachul ummah yang dikarang oleh KH Haji Uwes Abu Bakar, beliau merupakan ketua Pengurus Besar Mathla’ul Anwar periode tahun 1939–1973. Buku ini ditulis semasa menjadi Pengurus Besar Mathla’ul Anwar dan merupakan Magnum opus dari karyanya. Ahli Sunnah Wal-Jama’ah, adalah suatu rangkaian kalimat yang sangat populer dan mahsyur bagi kita

Syahdan, pada akhir-akhir ini, saya melihat, bahwa persoalan “AHLI SUNNAH WAL-JAMA’AH” menjadi suatu persoalan yang serius (sungguh-sungguh) di kalangan kita kaum muslimin. Arti dan pengertian, “Ahli Sunnah Wal-Jama’ah” ini agaknya semakin menjadi perhatian kaum muslimin kembali. Seolah-olah mereka memeriksa dirinya kembali, mereka merasa khawatir kalau-kalau dirinya tidak termasuk golongan “Ahli Sunnah Wal-Jama’ah”. Kalau orang lain

Pemilihan kepala daerah (Pilkada) tidak hanya menjadi momen politik, tetapi juga sebuah ujian bagi soliditas masyarakat, khususnya umat Islam yang kerap menjadi mayoritas di berbagai daerah. Dalam konteks ini, pemimpin organisasi masyarakat (ormas) Islam memiliki tanggung jawab besar untuk merespons hasil Pilkada secara bijaksana. Sikap mereka dapat menjadi penentu arah persatuan umat dan kestabilan daerah